Kurcaci Pos belajar
menulis cerita anak sudah sangat lama. Pokoknya dari saat Kurcaci Pos masih
imut, lucu, dan mengemaskan. Sampai sekarang juga masih hehehe.
Tapi cerita Kurcaci Pos
yang pertama dimuat di media anak adalah SOJA. Cerita itu Kurcaci Pos tulis,
saat mengikuti sayembara menulis dongeng Bobo tahun 2004. Prosesnya lucu, lho.
Pagi itu, Kurcaci Pos
akan berangkat kerja. Kebetulan, di dekat rumah Kurcaci Pos ada lapak koran dan
majalah. Iseng Kurcaci Pos mampir sebentar. Kebetulan Kurcaci Pos sudah kenal
dengan pemilik lapak koran dan majalah itu.
Eh, ada majalah Bobo. Iseng Kurcaci Pos buka. Ternyata ada sayembara menulis dongeng 2004. Kurcaci Pos pun langsung tertarik ikut. Tapi kok, waktunya sebentar lagi, ya? Wah, Kurcaci Pos harus bersiap, nih.
Sepanjang bekerja hari
itu, Kurcaci Pos mulai memikirkan ide. Tapi tidak ketemu juga idenya. Waktu
itu, Kurcaci Pos memang belum bisa menangkap ide dengan cepat. Jadi ide harus
dicari-cari dulu.
Lalu pas istirahat,
Kurcaci Pos ngobrol dengan teman. Dia cerita, merantau jauh dari deerah ke
Jakarta, untuk membahagiakan ibunya. Dia ikut tes kerja sana sini, sampai
akhirnya diterima bekerja. Eh, Kurcaci Pos jadi ada ide, “Anak yang ingin
berbakti apda Ibu”. Kurcaci Pos pun langsung mengembangkan imajinasi.Karena ini
untuk lomba dongeng, maka kurcaci sesuaikan ceritanya. Maka jadilah setting
kerajaan.
Tahun 2004 itu, Kurcaci
Pos belum punya komputer. Adanya mesin ketik bekas yang Kurcaci Pos beli di
pasar senen, Jakarta pusat. Soalnya Kurcaci Pos kan, baru belajar merantau
juga. Tinggalnya masih di rumah kontrakan hehehe.
Jadi Kurcaci Pos tulis
dulu ceritanya di buku tulis. Selesai ditulis, dibaca lagi. Nanti kalau ada
kata kurang pas dicoret. Kalau ada tambahan, ditulis di sampingnya. Setelah
ceritanya jadi, baru Kurcaci Pos ketik di mesin tik. Ngetiknya hati-hati, lho.
Kalau blank dan salah ketik, bisa diulang dan ganti kertas baru.
Dongeng tentang Soja
akhirnya selesai. Tapi duh..duh.., batas pengirimannya tinggal sehari. Dulu
Kurcaci Pos tidak bisa menulis satu cerita dengan cepat. Satu cerita bisa
berhari-hari-hari. Beda dengan sekarang, satu cerita setengah jam selesai. Tapi
itulah proses menulis, dan kita harus menikmati setiap proses menulis itu
dengan senang hati.
Akhirnya, Kurcaci Pos
memutuskan untuk mengantar naskahnya langsung ke redaksi Majalah Bobo. Waktu
itu, redaksi Bobo masih di jalan Palmerah selatan. Sepulang kerja, Kurcaci Pos
segera ke sana. Kurcaci Pos senang sekali, disambut ramah oleh Pak Isman Santoso
yang waktu itu masih bekerja di Bobo.
Waktu pun terus
berlalu. Waktu itu Kurcaci Pos lagi mudik ke makassar. Tiba-tiba kakak Kurcaci
Pos menelpon, mengabarkan ada kiriman kumpulan dongeng Bobo, juga wesel 150
ribu. Katanya ada cerita Soja dimuat di kumpulan dongeng itu. Kurcaci Pos kaget
dan senang. Langsung loncat-loncat kegirangan.
Kurcaci Pos akhirnya
memburu kumpulan dongeng itu. Benar saja. Soja terpampang manis di sana.
Ternyata, walau tidak menang, Soja masih layak muat. Senangnya lagi, segerbong
dengan dongeng-dongeng para pemenang. Apalagi iustrasinya dibuat oleh Pak Iwan
Darmawan, salah satu ilustrator favorit Kurcaci Pos di majalah Bobo.
Dari cerita SOJA inilah
berawal. Ibaratnya, Soja yang membuka pintu bagi cerita-cerita Kurcaci Pos
lainnya dimuat di media anak.
Teman-teman ingin
membaca cerita SOJA ini? Yuk, segera mampir ke sini! Selamat membaca. Salam
semangat menulis.
Kurcaci Pos
Bambang Irwanto
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
Delete