Ringkasan cerita yang lalu :
Nyonya Ron suka sekali memanfaat rahasia orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Seperti saat hati itu ia berjalan-jalan ke kota. Nyonya Ron sudah menukar rahasia Nona Shela dan Nyonya Betty dengan dua barang yang ia inginkan. lalu bagaimana cerita selanjutnya. Yuk.. langsung disimak.
Yang belum membaca bagian 1, bisa langsung mampir ke sini, ya.. klik saja.
“Wow… jam rantai emas. Harganya pasti mahal sekali, wah, aku beruntung sekali hari ini,” Nyonya Ron tertawa senang. Nyonya Ron memasukkan jam emas itu ke saku gaunnya.
“Tunggu, Nyonya, “ Seorang pria memanggil Nyonya Ron.
“Ada apa, Tuan?” tanya Nyonya Ron heran.
“Ada sesuatu yang terjatuh dari saku gaun Anda.”
Nyonya Ron buru-buru memeriksa saku gaunnya yang ternyata bolong. “O iya, jam rantai emas saya terjatuh.
Bapak itu memungut jam emas itu. “Wah, apakah benar jam emas ini milik Anda, Nyonya?”
“Tentu saja,” jawab Nyonya Ron sedikit marah. “Memangnya kenapa?”
“Jam rantai emas ini milik Tuan Menteri yang dicopet dua minggu lalu. Anda yang mencopetnya, ya?”
Seketika wajah Nyonya Ron pucat. “Eh…bukan..bukan jam rantai emas itu bukan milik saya. Saya hanya menemukan jam rantai emas itu.”
“Ayo, Nyonya harus ikut saya ke kantor polisi!" Bapak itu segera menyeret Nyonya Ron menuju pos polisi terdekat.
Nyonya Ron sangat ketakutan. Susah payah Nyonya Ron menjelaskan pada Polisi, kalau ia hanya menemukan jam rantai emas itu. Nyonya Ron bersumpah berkali-kali sambil menangis. Akhirnya Polisi mau percaya juga.
“Nyonya Ron darimana?” tiba-tiba ada yang menyapa Nyonya Ron Saat baru keluar dari kanor polisi. Ternyata Nyonya Salsa dan Nyonya Beth, tetangga Nyonya Ron.
Nyonya Ron sangat terkejut melihat Nyonya Salsa dan Nyonya Beth. Nyonya Ron tidak menjawab. Ia malah berlari meninggalkan Nonya Salsa dan Nyonya Beth.
“Ya, Tuhan. Mereka pasti tahu apa yang terjadi,” kata Nyonya Ron panik sambil terus berlari menuju rumahnya. "Wah, gawat, kalau nyonya Beth dan Nyonya Salsa membocorkan rahasia saya!"
Sepanjang hari itu, Nyonya Ron tidak keluar rumah. ia sangat takut bila tetangga tahu rahasia. Sekarang saja Nyonya Ron sudah malu sekali.
Toktok… tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah Nonya Ron. Nyonya Ron mengintip dari balik jendela. Tampak Nyonya Beth dan Nyonya Salsa berdiri di ambang pintu.
“Wah, pasti Nyonya Salsa dan Nyonya Beth ingin menukar rahasiaku. Bagaimana ini?” tanya Nyonya Ron bingung sendiri.
Nyonya Ron memilih diam saja, namun terus terdengar suara ketukan pintu. Sepertinya Nyonya Salsa dan Nyonya Beth tahu, kalau Nyonya Ron ada di dalam rumah.
Akhirnya Nyonya Ron menyerah. ia pun bergegas membuka pintu. Nyonya Ron mempersilakan Nyonya Beth dan Nyonya Salsa masuk.
“Nyonya Salsa, Nyonya Beth, kalian boleh meminta apapun dari saya, asal jangan ceritakan rahasia saya pada orang lain.”
Nyonya Beth dan Nyonya Salsa saling berpandangan heran.
“Nyonya boleh meminta apapun dari saya!“ Nyonya Ron memberikan gelang emas miliknya ada Nyonya Salsa dan Kalung peraknya pada Nyonya Beth.
“Kenapa Anda memberikan perhiasan ini pada kami?” tanya Nyonya Beth bingung.
“Saya minta tolong. Jangan Bocorkan rahasia di kantor polisi tadi, ya! Benar, saya hanya menemukan jam rantai itu di jalan,” mohon Nyonya Ron.
Lagi-lagi Nyonya Beth dan Nyonya Salsa saling berpandangan.
“Kami malah baru tahu hal ini, Nyonya Ron! Kami ke sini hanya ingin mengembalikan brosmu yang terjatuh tadi," Nyonya Salsa menyerahkan sebuah bros pada Nyonya Ron. Bros itu adalah milik Nona Shela yang diminta Nyonya Ron.
Nyonya Ron langsung terbelalak. “Ya.. ampun!” Nyonya Ron langsung menangis tersedu-sedu.
Nyonya Salsa menepuk bahu Nyonya Ron. Nyonya Ron, kami akan menjaga rahasiamu ini. kami pun tidak akan meminta apapun darimu. Tapi kami minta, Nyonya Ron mengubah sikap.”
“Baik, saya berjanji akan mengubah sikap saya!” janji Nyonya Ron.
Kini Nyonya Ron tahu bagaimana rasanya mempunyai rahasia. Ia berjanji besok akan merubah sikapnya. Ia akan meminta maaf padda semua orang dan mengmbalikan milik orang itu.
Bambang Irwanto
Nyonya Ron suka sekali memanfaat rahasia orang lain untuk mendapatkan sesuatu yang ia inginkan. Seperti saat hati itu ia berjalan-jalan ke kota. Nyonya Ron sudah menukar rahasia Nona Shela dan Nyonya Betty dengan dua barang yang ia inginkan. lalu bagaimana cerita selanjutnya. Yuk.. langsung disimak.
Yang belum membaca bagian 1, bisa langsung mampir ke sini, ya.. klik saja.
Dimuat di Majalah Bobo |
“Wow… jam rantai emas. Harganya pasti mahal sekali, wah, aku beruntung sekali hari ini,” Nyonya Ron tertawa senang. Nyonya Ron memasukkan jam emas itu ke saku gaunnya.
“Ada apa, Tuan?” tanya Nyonya Ron heran.
“Ada sesuatu yang terjatuh dari saku gaun Anda.”
Nyonya Ron buru-buru memeriksa saku gaunnya yang ternyata bolong. “O iya, jam rantai emas saya terjatuh.
Bapak itu memungut jam emas itu. “Wah, apakah benar jam emas ini milik Anda, Nyonya?”
“Tentu saja,” jawab Nyonya Ron sedikit marah. “Memangnya kenapa?”
“Jam rantai emas ini milik Tuan Menteri yang dicopet dua minggu lalu. Anda yang mencopetnya, ya?”
Seketika wajah Nyonya Ron pucat. “Eh…bukan..bukan jam rantai emas itu bukan milik saya. Saya hanya menemukan jam rantai emas itu.”
“Ayo, Nyonya harus ikut saya ke kantor polisi!" Bapak itu segera menyeret Nyonya Ron menuju pos polisi terdekat.
Nyonya Ron sangat ketakutan. Susah payah Nyonya Ron menjelaskan pada Polisi, kalau ia hanya menemukan jam rantai emas itu. Nyonya Ron bersumpah berkali-kali sambil menangis. Akhirnya Polisi mau percaya juga.
“Nyonya Ron darimana?” tiba-tiba ada yang menyapa Nyonya Ron Saat baru keluar dari kanor polisi. Ternyata Nyonya Salsa dan Nyonya Beth, tetangga Nyonya Ron.
Nyonya Ron sangat terkejut melihat Nyonya Salsa dan Nyonya Beth. Nyonya Ron tidak menjawab. Ia malah berlari meninggalkan Nonya Salsa dan Nyonya Beth.
“Ya, Tuhan. Mereka pasti tahu apa yang terjadi,” kata Nyonya Ron panik sambil terus berlari menuju rumahnya. "Wah, gawat, kalau nyonya Beth dan Nyonya Salsa membocorkan rahasia saya!"
Sepanjang hari itu, Nyonya Ron tidak keluar rumah. ia sangat takut bila tetangga tahu rahasia. Sekarang saja Nyonya Ron sudah malu sekali.
Toktok… tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah Nonya Ron. Nyonya Ron mengintip dari balik jendela. Tampak Nyonya Beth dan Nyonya Salsa berdiri di ambang pintu.
“Wah, pasti Nyonya Salsa dan Nyonya Beth ingin menukar rahasiaku. Bagaimana ini?” tanya Nyonya Ron bingung sendiri.
Nyonya Ron memilih diam saja, namun terus terdengar suara ketukan pintu. Sepertinya Nyonya Salsa dan Nyonya Beth tahu, kalau Nyonya Ron ada di dalam rumah.
Akhirnya Nyonya Ron menyerah. ia pun bergegas membuka pintu. Nyonya Ron mempersilakan Nyonya Beth dan Nyonya Salsa masuk.
“Nyonya Salsa, Nyonya Beth, kalian boleh meminta apapun dari saya, asal jangan ceritakan rahasia saya pada orang lain.”
Nyonya Beth dan Nyonya Salsa saling berpandangan heran.
“Nyonya boleh meminta apapun dari saya!“ Nyonya Ron memberikan gelang emas miliknya ada Nyonya Salsa dan Kalung peraknya pada Nyonya Beth.
“Kenapa Anda memberikan perhiasan ini pada kami?” tanya Nyonya Beth bingung.
“Saya minta tolong. Jangan Bocorkan rahasia di kantor polisi tadi, ya! Benar, saya hanya menemukan jam rantai itu di jalan,” mohon Nyonya Ron.
Lagi-lagi Nyonya Beth dan Nyonya Salsa saling berpandangan.
“Kami malah baru tahu hal ini, Nyonya Ron! Kami ke sini hanya ingin mengembalikan brosmu yang terjatuh tadi," Nyonya Salsa menyerahkan sebuah bros pada Nyonya Ron. Bros itu adalah milik Nona Shela yang diminta Nyonya Ron.
Nyonya Ron langsung terbelalak. “Ya.. ampun!” Nyonya Ron langsung menangis tersedu-sedu.
Nyonya Salsa menepuk bahu Nyonya Ron. Nyonya Ron, kami akan menjaga rahasiamu ini. kami pun tidak akan meminta apapun darimu. Tapi kami minta, Nyonya Ron mengubah sikap.”
“Baik, saya berjanji akan mengubah sikap saya!” janji Nyonya Ron.
Kini Nyonya Ron tahu bagaimana rasanya mempunyai rahasia. Ia berjanji besok akan merubah sikapnya. Ia akan meminta maaf padda semua orang dan mengmbalikan milik orang itu.
Bambang Irwanto