Hampir semua tahu Lebah dan Tawon, kan? Dua hewan kecil yang saat terbang bunyinya ngung..ngung..ngung.. Nah, terus siapa yang suka mengigit? Lebah atau tawon? Kalau mengigit, rasanya sakit sekali dan akan menyebabkan bentol.
Banyak yang mengira Lebah dan Tawon itu sama. Memang sih, sekilas mereka mirip dan mempunyai kesamaan. Tetapi ternyata, mereka punya banyak perbedaan.
Bukan hanya Tawon dan Lebah saja. Masih banyak hewan lain yang serupa tapi tak sama. Seperti Bebek dan Itik, Cumi-cumi dan Sotong, Katak dan Kodok, juga Kura-kura dan Penyu.
Yuk, kita kenali hewan-hewan itu, agar tidak keliru lagi membedakannya. Karena yang mirip itu memang tidak sama. Apalagi hewan-hewan ini ada di sekitar kita.
Tawon dan Lebah
Tawon itu suka menyengat bila diganggu. Warna tawon mencolok pada beberapa spesies. Tubuh tawon lebih ramping dibandingkan Lebah. Mulutnya memiliki rahang atau mandibula untuk menggigit. Tawon berambut tipis atau malah tidak berambut. Larva tawon memakan daging.
Semua kaki tawon berukuran sama. Tawon suka membuat sarang di atap rumah. Apalagi kalau rumah itu sudah lama tidak dihuni. Bahkan tawon tiu suka melubangi kayu-kayu penyanggah atap rumah.
Kalau lebah bertubuh gemuk. Mulut lebah tidak memiliki rahang atau mandibula. Makanya lebah tidak mengigit, tapi mengisap. Lebah itu berambut tebal. Larva Lebah memakan madu. Lebah mempunyai kaki belakang lebih keras dan lebih pipih.
Lebah banyak membantu penyerbukan tanaman dan
bunga. Kalian pasti tahu, lebah mengumpulkan nektar dari bunga-bunga untuk
dibuat madu. Lebah biasanya bersarang di pohon-pohon kayu.
Cumi-Cumi dan Sotong
Cumi-cumi dan sotong
bisa kita makan. Hanya kalau sotong lebih alot daripada cumi-cumi. Taoi ada
juga yang tidak suka dengan tintanya. Padahal enak, lho.
Sotong bertubuh pipih, sedangkan Cumi-cumi lebih berbentuk silinder. Selain itu, cangkang
dalam sotong tersusun dari kapur yang keras, sedangkan pada Cumi-cumi lunak.
Sotong memiliki cangkang internal yang keras. Pupil sotong berbentuk huruf W besar,
memiliki 8 lengan dan 2 tentakel yang dilengkapi pengisap dentikuler untuk
mengamankan mangsanya, sedangkan pada cumi-cumi memiliki cangkang internal atau cuttlebone yang lunak.
Itik dan Bebek
Bebek dan Itik
sama-sama unggas air dan mengeluarkan suara wek..wek..wek. Seperti tokoh katun
Donal Bebek hehehe. Bebek dan itik bisa berenang di permukaan air.
Itik tubuhnya ramping dan berdiri
hampir tegak seperti botol. Gerakan Itik juga lincah. Itik lebih banyak diternakkan untuk
menghasilkan telur.
Foto : Putra Perkasa Genetika |
Bebek tubuhnya gemuk. Bebek berjalan lurus dan bergerak lamban. Makanya kalau ada orang yang jalannya lambat, selalu dibilang jalannya kayak bebek hehehe.
Foto : Jurnal Flores |
Bebek banyak diternakkan untuk diambil dagingnya. Rasa daging bebek juga lebih lezat dibandingkan daging itik. Makanya jangan heran banyak restoran yang menjual daging bebek. Pernah lihat, bebek panggang yang digantung di rumah atau tempat makan. Sangat menggugah selera, kan.
Katak dan Kodok
Foto : ANTARA News |
Kodok itu bisa dimakan, lho. Banyak restoran mahal yang menyajikan menu berbahan kodok. Harganya juga mahal. Bahkan kodok dijadikan obat herbal yag bisa menyembuhkan luka dengan cepat.
Kodok yang Berkulit Bentol-Bentol (Foto : Radar Tegal) |
Sedangkan katak biasanya hanya jadi umpan saat orang
memancing ikan. Kabarnya katak darat bisa membunuh pemakannya, sedangkan katak
laut bisa membahayakan kesehatan. Walau begitu, katak juga sangat membantu
sebagai predator alami memberantas hama seperti serangga. Katak pun ikut pengurangi peningkatan populasi serangga. Jadi setiap hewan di dunia ini pasti bermanfaat dan memberikan yang terbaik bagi kehidupan dunia hewan ya.
Kura-kura dan Penyu
Kura-kura
dan penyu termasuk golongan reptil. Mereka sama-sama hewan bersisik, berkaki
empat, berjalan lambat dan memiliki tempurung untuk melindungi tubuhnya.
Kaki kura-kura memiliki ruas dan kuku untuk
membantunya makan dan berjalan di darat. Kura-kura bisa memasukkan kepalanya ke
dalam tempurung. Kura-kura hidup di air tawar dan bisa hidup di daratan bersuhu
hangat. Seperti daerah gurun, padang rumput, hutan dan lain sebagainya.
Kura-kura itu makan tumbuhan. Ukuran kura-kura tidak terlalu besar. Bahkan berdasarkan temuan
peneliti, panjang tempurung kura-kura raksasa hanya 130 cm dan berat sekitar
300 kg. O, iya, kura-kura ini banyak dijadikan hewan peliharaan juga, lho.
Penyu
memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung. Makanya Penyu
tangkas berenang dalam air. Penyu bernapas dengan paru-paru. Karena itu sesekali
Penyu naik ke permukaan air untuk mengambil napas.
Penyu tidak
bisa memasukkan kepalanya kedalam tempurung, karena bentuk tempurungnya lebih
datar. Sedangkan kura-kura bisa, karena bentuk tempurungnya yang lebih cembung.
Penyu biasanya makan ikan kecil-kecil di laut.
Penyu memiliki ukuran lebih besar dibanding kura-kura. Dalam beberapa penemuan, penyu bisa memiliki tempurung sepanjang 2 meter dengan berat 900 kg.
Nah, itu dia perbedaaan hewan-hewan yang serupa tapi
tidak sama. Karena walau terlihat mirip, tapi tenyata berbeda. Jadi jangan
keliru lagi, ya...
Ternyata kodok dan katak itu hewan yang berbeda ya. Saya kira cuma beda bahasanya. Benar-benar serupa tapi tak sama.
ReplyDeleteAku baru tahu perbedaannya tuh kali ini loh. Kupikir ya sama aja di masing2 nama hewan tsb. Bedanya yg satu bahasa Indonesia tp satunya bahasa daerah gt. Misal itik/unggas, nah di tempatku bedanya cmn angsa/bebek. Kall angsa lehernya panjang tp kl bebek pendek.
ReplyDeleteInformatif sekali pembahasan kali ini ya mas. Biar kita ga salah paham semua.