Momen-Momen Bahagia Ramadan bagi Anak-Anak

Bulan Ramadan sebentar lagi. Bulan yang dinanti seluruh umat muslim. Baik tua dan muda, dari orang tua sampai anak-anak. Semua menyambut gembira datangnya bulan suci ini. 

Beragam Momen Bahagia Ramadan bagi Anak-Anak

Spesial bagi anak-anak, walau masih banyak yang belum berpuasa penuh atau bahkan baru belajar berpuasa, banyak sekali momen-momen selama berpuasa yang mereka nantikan. Pasti membawa kegembiraan dan kebahagiaan.  Saya pun mengalami hal tersebut. 

Nah, momen-momen apa saja yang dirasakan anak-anak saat Ramadan? Berikut beberapa diantaranya, dan mungkin saja para orang tua pernah mengalaminya.

JJS

JJS ini bukan jalan-jalan sore, tapi jalan-jalan subuh. Karena dilakukan setelah melaksanakan salat subuh. Dari hari masih gelap, sampai terbit fajar.

Walau waktu bangun  sahur adalah hal yang paling tersulit bagi anak-anak, tapi jalam-jalan subuh ini justru dinanti. Tapi Untuk jalan,-jalan subuh itu sangat dinanti. Sehabis salat subuh, bersama teman-teman bercengkrama menunggu waktu pagi. Banyak juga yang naik sepeda beriringan.

Biasanya jalan-jalan subuh ini ada titik kumpulnya juga. Misalnya saya waktu tinggal di Makassar, dari rumah saya di jalan Monumen Emmy Saelan, sampai ke jalan Sultan Alauddin. Apalagi kalau pas libur sekolah semakin jauh dan lama JJS-nya. Tidak perlu tidur lagi, karena harus sekolah.

Ngagaburit

Jangankan anak-anak, orang dewasa suka dengan suasana ngagaburit. Bisa menikmati jalan-jalan sore, sambil mencari takjil kesukaan. Mulai dari gorengan, lontong, es sop buah, kue mochi dan lainnya. Wih, sedapnya.

Terus momen yang ditunggu juga pas kalau orang tua sedang libur kerja. Bisa naik motor dan keliling lebih jauh. Eh, tidak terasa sudah waktunya buka. Momen ini juga bisa sekalian  mempererat bonding antara orang tua dan anak

Berbuka Puasa

Momen satu ini jelas disukai oleh anak-anak. Ya, waktu berbuka puasa. Rasanya tidak sabar untuk menunggu bedug magrib. Senang dan bahagia rasanya. Apalagi kalau berhasil puasa sehari penuh.

Setelah membeli takjil atau ibu sudah selesai memasak hidangan untuk berbuka puasa. Rasanya waktu berbuka puasa semakin lama. Terus saja melihat jam di dinding. Apalagi kalau menu berbuka sudah  terhidang di meja makan. Pas bedug, bahagia rasanya.

Momen berbuka puasa bahagia bisa diraskan juga sata berbuka puasa,  bersama-sama ke masjid menjelang magrib, lalu duduk tertib dengan hidangan berbuka puasa. Habis berbuka bisa salat magrib.

Malah dulunya, saya sering disuruh ibu untuk mengantarkan kue dan teh untuk hidangan berbuka puasa di masjid. Sering juga disuruh mengantar makanan ke tetangga. Lalu nanti pulangnya, diisi lagi dengan kue atau hidangan lain. Jadi menu puasa jadi beragam.

Salat Tarawih

Momen selanjutnya yang ditunggu anak-anak saat bulan Ramadan adalah salat tarawih. Apalagi salat tarawih adanya hanya di bulan Ramadan. Walau memang anak-anak belum sepenuhnya khusuk saat salat tarawih, tapi kumpul bersama teman, salat sama, jadi momen bahagia sekaligus pembelajaran juga.

Berbelanja Baju Baru

Walau sekarang membeli baju lebaran sudah bisa secara online, tapi masih banyak juga yang membeli secara offline. Dan ini jadi momen menyenangkan saat Ramadan. Soalnya kan, bagi anak-anak,lebaran identik dengan baju baru hehehe.

Saya ingat sekali, pernah diajak ibu pergi membeli baju lebaran bersama 2 adik saya. Waktu itu kebetulan sudah masuk libur sekolah seminggu sebelum lebaran. Dari siang sampai menjelang sore kami mengitari beberapa toko baju. Kami sibuk memilih baju ini itu. Eh, akhirnya, kami dibelikan baju yang sama. Jadi lebaran kembar 3 hahaha.

Membuat Kue Lebaran

Membeli kue lebaran memnag praktis. Tapi masih banyak yang membuat sendiri. Selain rasanya bisa disesuaikan, jumlahnya banyak, dan lenih hemat, juga bisa mengajak anak-anak untuk membantu sesuai kemampuannya.

Dan ini momen seru. Apalagi bagi anak yang baru mengalaminya. Bagaimana serunay memecahkan telur, ikut menuangkan bahan, mengaduk adonan, sampai bingung mencari bahan kue yang namanya susah.

Kalau aroma kue sudah tercium anak-anak akan senang. Kemudian kuenya jadi dengan sempurnah. Dan pas dicicipi setelah buka puasa, wah.. ternyata enak. Itu akan jadi momen indah yang tak akan terlupakan.

Peran Orang Tua Saat Momen Ramadan bagi Anak

Anak-anak boleh saja merasakan momen-momen senang saat bulan ramadan. Tapi agar ada nilai pembelajarannya, orang tua bisa memberi pengarahan. Tujuannya, agar puasa  selanjutanya, anak-anak bisa menjalankan lebih baik lagi. Apalagi puasa bukan sekadar menahan haus dan lapar, tapi juga menjaga ucapan.

Memberi Pembatasan

Orang tua harus pembatasan, setiap aktivitas yang anak-anak lakukan di bulan ramadan. Pembatasan in bisa berupa waktu, agar anak-anak disiplin juga. Misalnya, saat akan jalan-jalan subuh. Bila waktunya sekolah, maka jalan-jalan subuh tidak terlalu lama. Ini agar anak-anak tidak mengantuk di sekolah. Kecuali saat waktu libur

Misalnya saat tarawih, baiknya langsung pulang. Jangan bermain dulu. Apalagi mainan yang berbahaya. Misalnya main petasan. Selain membahayakan orang lain, juga membahayakan diri sendiri.

Mengajari Bersabar

Dalam momen-momen puasa ini, anak-anak juga bisa diajarkan bersabar. Selain saat sedang berpuasa, juga saat bersabar menanti waktu berbuka. Jadi sambil menunggu, bisa diajak melakukan hal-hal bermanfaat juga. Misalnya mengisi waktu dengan tadarrus atau hal-hal bermanfaat lainnya. Bisa juga belajar menulis cerita anak.

Belajar Berbagi

Anak-anak juga diajarkan untuk berbagi bersama. Misalnya saat membeli aneka takjil dengan jumlah, daripada tidak dimakan, lebih baik dibagikan pada anak lain.

Membantu Orang Tua

Momen puasa juga mengajari anak-anak untuk membantu, termasuk membantu orang tua. Misalnya menyiapkan menu buka puasa, mengantar hidangan buka puasa ke masjid dan lainnya.

Itulah momen-momen bahagia Ramadan bagi anak-anak. Pasti akan mencari cerita yang akan terus dikenang. Jangan lupa peran orang tua juga. Jadi tidak hanya indah, tapi juga ada nilai pembelajarannya.

Bambang Irwanto

Tweet

Subscribe to receive free email updates: