Siapa yang suka membaca cerita misteri. Seru ya..! Kita jadi penasaran dan terus membaca ceritanya. Kita terus bertanya-tanya. Berhasilkah tokohnya menguak rahasia, teka-teki atau sesuatu yang tersembunyi selama ini? Akhirnya kita terus membaca ceritanya sampai tamat.
Salah satu cerita kesukaan saya adalah cerita misteri. Saat kecil, Saya sudah akrab dengan 5 Sekawan, Trio Detektif, dan Pasukan Mau Tahu. Lalu seiring waktu dan bertambah usia, saya suka novel Agatha Christie, S Mara Gd dan V Lestari.
Makanya saat suka menulis cerita anak, saya pun beberapa kali menulis cerita misteri. Tapi sebatas cerpen dengan panjang maksimal 700 kata. Saya belum bisa menulis novel. Dan salah satu yang paling berkesan adalah cerita Rahasia Diriku yang saya tulis tahun 2007. Alhamdullilah menang harapan pada Lomba Cerita Misteri Majalah Bobo 2007.
Pasti penasaran ingin tahu pengalaman menulis mereka plus proses diterbitkan cerita misteri dan cerita horor di penerbit Kiddo, kan? Yuk.. Kita intip saja proses kreatif mereka. Siapkan karung besar untuk memasukkan banyak ilmunya, ya!
Yovita Siswati
Kak Yovita bercerita, selama ini ia Menulis cerita misteri semata-mata sesuai pengalaman pribadi. Namun elemen cerita tetap sesuai standar. Mulai dari tema, karakter, setting, resolusi. Misalnya Misteri Kota Tua yang Kak Yovita, itu karena Kak Yovita tinggal di lokasi tersebut seja kecil, tepatnya di Tangerang. Kemudian urutan dan skala prioritas berdasarkan pengalaman. Tidak ada standar baku. Jadi setiap penulis dapat menentukan ritme dan irama penulisnya sendiri.
Sesuai pengalaman menulis, Kak Yovita mempunyai 3 langkah menulis :
Menentukan Tema dan Setting
Tema Historical Fiction diambil dari kisah-kisah Petite Histoire yang pastinya bersetting di wilayah Indonesia. Kemudian biar Lebih menarik, Kak Yo juga mengangkat lokalitas. Selain dari sisi sejarah dari sisi budaya seperti makanan, msik, tradisi, kehidupan sehari-hari. Namun poin 1 ini tergantung pada ide yang ide yang muncul .
Untuk buku-buku misteri kak Yovita memilih lokasi Tangerang, Jogjakarta -wonosobo. Cirebon, purworejo, Bogor, Rangkas Bitung, Banten Lama. Ini karena Kak Yovita memiliki Kedekatan secara fisik maupun emosional dengan setting. Misalanya saat menulis Misteri Kota Lama, itu karena Kak Yovita sejak kecil tinggal di Tangerang. Kemudian saat menulis Misteri topeng Angker, itu saat Kak Yovita membaca koran pagi yang memberitakan meninggalnya penari tari topeng Cirebon yang terkenal.
Nah, soal pemilihan setting ini, Kak Yovita juga menyesuaikan dengan Keterjangkauan dari sisi biaya dan waktu. Semakin jauh setting, pastinya semakin membuuthkan biaya dan waktu juga
Penciptaan Karakter, Proses Riset dan Pembuatan Plot
Setelah menentukan Tema dan setting, kak Yo lanjut dengan langkah ke 2. Kak Yovita pun mulai menciptakan karakter-karakter tokoh untuk novelnya. Kak Yo menciptakan memorable Karakter. Maksudnya, tokoh yang berbeda dari lainnya, tapi mudah diingat oleh pembaca. Caranya bisa mengali dari orang-orang yang kita lihat, temui atau amati. Bisa juga mempelajari dari karya sastra dan karya-karya senin lainnya. Terus riset juga dapat membantu dalam menciptakan karakter.
Setelah menciptakan karakter, Kak Yovita mulai melakukan riset. Nah, Riset ini dapat mengambil berbagai bentuk dan multidimensi. Mulai dari museum, buku /perpustakaan, Makam Kuno, Lokasi, Interview, simulasi peta kuno.
Nah Kak Yo mengingatkan , saat melakukan riset kita haru menerapkan 3 hal ini
Well palnned
Persiapan yang baik dan matang. To do list. List of proces. List of interest, curceful
Keep open Mind
Kita harus berpikiran terbuka. Mau menerima apa saja informasi dari narasumber.
Improvisizing
Proses Menulis
Bagian akhir adalah proses menulis. Bagian ini akan berjalan cepat, bila langkah satu dan dua sudah matang
Rizal Iwan
Kak Rizal ada penulis buku seri Creepy Case Club. Saat ini sudah ada 6 judul yang terbit. Mulai dari Kaus Nyanyian Berhantu, Kasus Kutukan Congklak, Kasus Anak Indigo, Kasus Poon Pemanggil, Kasus Jendela Siluman, dan Kasus Hantu Panggung.
sejak kecil, Kak Rizal sudah akrab dengan buku cerita misteri juga. Hanya yang Kak Rizal heran, judulnya tentang hantu, tapi tenyata tidak ada hantunya. Dari sinilah keinginan Kak Rizal untuk menulis buku horor tapi yang sesuai untuk anak-anak. Namun tetap saat hendak menulis, berbagai pertanyaan hadir dipikiran Kak Rizal tentang apa tujuannya menulis cerita horor untuk anak dengan beragam jawaban.
Padahal menurut Kak Rizal elemen Horor itu justru jadi penarik perhatian yang efektif. Dengan judul-judul berbau horor dan berkaitan dengan hantu pada buku anak, pembaca anak pun jadi tertarik untuk membaca buku itu. Dan jujur, saya pun dulu merasakan hal itu.
Akhirnya Kak Rizal mulai menulis cerita horor. Namun patokannya “Scaring, not scarring”. Yess cerita yang menakutkan, tapi bukan menakut-nakuti pembaca anak. Naskah buku horor pun ditulis, yaitu 'Kasus Nyanyian Berhantu' yang berdasarkan pengamatan Kak Rizal pada lagu anak-anak yang menyimpan sesuatu menakutkan.
Lalu bagaimana proses kreatif Kak Rizal saat menulis buku-buku seri Creepy Case Club ini, ya? Yuk, simak proses kreatif saat menulis dari Kak Rizal.
Tema
Untuk tema, kak Rizal mengatakan kemas dengan tema yang dekat dan aman bagi anak-ana. Mulai dari tema keluarga, sekolah, persahabatan, petualangan, penyelidikan dan lain-lain.
Selain Plot, karakter adalah kuncinya
Cerita horor yang menarik adalah tergantung dari plotnya. Pembaca pasti akan terus penasaran untuk membuka halaman-halaman berikutnya sampai tamat, karena alur yang menarik. Selain itu, karakter juga sangat menentukan. Jadi ciptakan tokoh utama yang akan membuat anak-anak merasa betah dan aman untuk menghabiskan waktu bersama, dan menemani ketakutannya
Menciptakan Hantu yang Aman Bagi Anak-Anak
Cerita horor itu memang berkaitan dengan hantu. Nah, Kak Rizal berbagi pengalaman nih, carita menciptakan hantu yang aman bagi Pembaca anak. Dan ini hal-hal yang harus dipertimbangkan misalnya :
Seberapa seram wujudnya?
Apa tujuan menganggu tokoh-tokoh dalam cerita?
Apakah hantu itu berbahaya?
Apakah hantu itu berniat jahat?
Apakah hantu bisa mencelakai tokoh dalam cerita?
Apakah justru lucu atau mengundang simpatik
Ada cerita apa di bali kemunculan tokoh hantu?
Agar semakin menarik, maka serta ditambahkan elemen pendukung yang menarik, sepeti informasi, cover, ilustrasu dan sebagainya
Cari Penerbit yang Sesuai
Nah, ini juga tidak kalah penting. Setelah naskah selesai, maka cari penerbit yang sesuai dengan naskah kita. Ibaratnya, agar kado kita diterima dengan senang hati, maka kita memberi pada orang yang sesuai. Dan naskah horor Kak Rizal berjodoh di penerbit Kiddo. Awalnya hanya mengirimkan 1 naskah. Tapi ternyata diminta untuk membuat judul lainnya.
Agnes Bemoe
Kak Agnes terbang jauh-jauh dari Riau ke Jakarta. Kak Agnes juga menulis seri Misteri Kiddo. Bukunya yang berjudul Misteri Momali Kuno yang bersetting di Sumba Barat Daya dan berlatar perang Kodi ini, berhasil berhasil mendapatkan perhargaan IBBY Honor List 2024.
Misteri Momali Kuno ini menonjolkan keperempuanan. Selain itu menciptakan pejuang/pahlawan perempuan, juga menonjolkan pejuang kemerdekaan dari Indonesia Timur.
Nah, berikut perinsip-perinsip menulis yang diterapkan Kak Agnes saat menulis cerita misteri :
First Page
Lebih baik imajinatif daripada informatif. Pembuka cerita sebaiknya langsung menghentak. Salah satunya dengan opening dialog.
Cliffhanger
Mengundang pembaca untuk membuka halaman berikutnya. Jadi di bagian akhir setiap bab, itu harus membuat pembaca penasaran.
Judul
Judul memang kuncinya karena orang akan membaca judulnya saat melihat kaver bukunya. Jadi menurut Kak Agnes, buatlah judul yang menimbulkan rasa ingin tahu pembaca. Saat orang penasaran, maka ia akan membuka buku dan membaca ceritanya.
Kecoh Pembaca
Kak Agnes menukaskan, bahwa penulis Jangan menganggap remeh kecerdasan pembaca anak. Jadi buat sesuatu yang mengecoh pembaca. Pembaca mengira endingnya A, ternyata B atau C.
Karakter
Buat karakter yang unik. Misalnya di Misteri Mamoli Kuno, Kak agnes tidak hanya menciptakan tokoh Dara dan Rolly, tapi juga Amigo, seekor kuda sumba.
Penutup
Buatlah penutup cerita yang mengesankan bagi pembaca.
Write & Rewrite
Setelah semua elemen di atas selesai, maka saatnya menulis cerita misteri.
Sesuai pengalaman saat menulis cerita misteri, kesulitan besar yang Kak Agnes hadapi adalah mencari penghubungnya. Maka Kak Agnes menerapkan menyusun cerita dengan 2 tahap. Misalnya untuk Misteri Mamoli Kuno.
Dalam menulis cerita misteri, Kak Agnes juga melakukan riset. Bisa lewat wawancara, buku, internet, termasuk pengamatan di lokasi. Nah, untuk misteri Mamoli Kuno ini, Kak Agnes sampai tinggal selama 2 bulan di Sumba. Keren, ya.
Pradikha Bestari
Kak Pradikta ini adalah editor di penerbit kiddo yang menerbitkan buku misteri yang ditulis kak Yovita dan Kak Agnes, juga serial CCC yang ditulis Kak Rizal Iwan.
Kak Dikha bercerita awal mula masuk Kiddo dan memegang lini buku anak. Saat itu Kak Dikha dihadapkan pada banyaknya naskah-naskah yang masuk. Nah, Kak Dikha berpikir, naskah apa kira-kita yang akan disukai anak-anak.
Lalu ketemulah naskah Kak Yovita tentang misteri. Saat diajukan, disetujui, hanya kendalanya, kalau hanya 1 buku yang dipajang di rak buku, maka tidak terlalu menarik perhatiannya. Maka minimal 2 atau 3 buku bertema yang sama atau seri yang sama
Maka Kak Dikha lalu mengubek-ubek kembali Bank Naskah kiddo, sampai menemukan 2 cerita misteri lagi. itulah cikal bakal lahir Seri Misteri Favorit Kiddo.
Terus apa ya, alasan Kak Dikha memilih cerita misteri untuk diterbitkan Kiddo. Ternyata alasannya banyak.
- Menyajikan petualangan yang asyik dibaca
- Menantang anak berppikir logis & mengajukan banyak pertanyaan
- Menantang anak mengamati detail
- Menyisipkan pesan sosial keadilan, benar dan salah
Terus pembaca mencari apa dari cerita misteri?
- Plot cerita yang solid
- Penceritaan karakter yang tidak monoton
- Keseluruhan riset yang mendukung cerita
- Menghidupkan petualangan
Kak Dikha juga kasih pesan sponsor lho Bagi yang punya naskah misteri, silakan saja kirim ke kiddo. Nanti akan disesuaikan. Kalau kependekan, nanti ditambah. Cerita. Jadi eksempatan nih, beli saja buku-buku kiddo dan pelajari. Apalagi nih, masih banyak cerita, sejarah, atau tempat-tempat menarik yang bisa diangkat dari pelosok tanah air. Terus banyak aspek cerita petualangan anak yang belum dieksplor.
Serukan, Diskusi seputar diskusi menulis cerita misteri ini. Pokoknya saya senang sekali karena pulang bawa ilmu dari narasumber. Bonusnya saya juga bertemu dengan teman penulis lainnya. Ada Mbak Renny Yaniar, Mbak Aira kimberly, dan Mbak Gesang Sari Mawarni. Yuk.. yuk kita semangat menulis cerita misteri untuk anak.
Nah bagian yang mengecoh pembaca ini adalah bagian yang daku suka kalau membaca cerita, baik itu novel maupun cerita anak. Cuma kalau untuk membuat naskah anak, nah ini belum sukses dakunya hehe. Seru ini belajarnya Pak
ReplyDeleteSuka cerita misteri, apalagi endingnya sering ada plot twist. Engga mudah sih nulisnya, apalagi buat anak-anak. Jadi POV harus dari sisi anak-anak yah...
ReplyDeleteDuh andai saya sedang di jakarta, pasti ikut nimbrung nih
ReplyDeleteNulis fiksi misteri ini "kelemahan" terbesar saya
Beneran angkat tangan, karena itu setiap komunitas fiksiana di kompasiana bikin event ini, saya gak ikut.
Ngeblank berat!
Saya baru sebatas penikmat cerita misteri, belum bisa menulis cerita misteri.
ReplyDeleteIngin juga meluangkan waktu dan mendapatkan kesempatan ikut workshop menulis cerita misteri seperti yang diikuti pak Bams.
Acaranya gizi menulis cerita misteri semua.
Beneran seru yaa, mas Bams.
ReplyDeleteAku bisa merasakan energi menulis mas Bams kalau menceritakan mengenai buku dan cara kepenulisan serta liputan yang pastinya sangat bermanfaat untuk penulis buku anak pemula. Pastikan tetap ada point edukasi untuk anak karena meski temanya horor, tapi maksudnya bukan untuk menakut-nakuti.
Ini nancep banget saat aku baca artikel mas Bams.
Haturnuhun.